Angkutan Kanan
Pada suatu hari, saya ingin pergi menaiki angkutan umum.
Jarak dari rumah untuk pergi ke halte,cukup jauh. Karena,waktu masih pagi saya
pergi ke halte dengan berjalan kaki dengan tujuan berolahraga.
Sekian lama saya menunggu, tidak ada satu pun angkutan yang
lewat didepan saya. Saya mulai pasrah dan memutuskan untuk menaiki taksi saja.
Hampir saja saya ingin bergegas meninggalkan halte, tiba-tiba angkutan yang
saya maksud pun menghampiri saya. Lalu saya masuk ke angkutan itu, tapi saya
merasa ada yang berbeda dari angkutan yang satu ini. Dalam hati saya berkata”
Ya sudah untuk apa memikirkan hal yang tidak penting”.
Tak lama kemudian angkutan yang sepi ini menjadi ramai.
Karena ramai, suara ricuh pun terdengar, saya mulai tak tahan. Dengan suara
bisik, aku barkata”Duh….berisik sekali ini, sudah tahu ini angkutan umum,
memang ini angkutan punya mereka, memang mereka egois yah!tudak mementingkan
kepentingan umum”(sambil bergemuruh).
Saya semakin tak tahan, akhirnya saya mengeluarkan headset dari tas saya dan saya pun
mendengarkan musik. Dalam selang waktu yang tidak lama satu persatu penumpang
pun turun. Hanya tersisa satu orang dan saya. Akhirnya saya mulai merasa tenang
dan melepaskan headset dari telinga
saya. Tempat tujuan saya pun di depan mata.
Lalu saya berkata”Pak kiri!”.Tetapi supir angkutan umum itu
tidak menghiraukan saya. Dengan tegasnya saya berkata lagi”Pak kiri Pak”.Ia pun
tak menghiraukannya. Tiba-tiba penumpang yang ada di depan saya berkata”Pak kanan
yah Pak”.Supir angkutan pun memberhentikannya dan ia pun turun. Hanya saya yang
tersisa didalam angkutan itu, saya pun berkata lagi”Pak kiri yah Pak”.Tapi
tetap saja supir angkutan itu tidak mau berhenti. Lalu saya berkata lagi”Pak
kanan yah Pak”(dengan suara lantang). Supir itu pun berhenti dan saya turun
dari angkutan itu.
Saya merasa bingung, mengapa supir itu tidak mau
memberhentikan saya ketika saya berkata”Pak kiri”.Tetapi dia mau memberhentikan
saya ketika saya berkata”Pak kanan”.Keanehan say pun terjawab, ternyata pintu
angkutan itu berada disebelah kanan, maka dari itu supirnya tidak mau berhenti
ketika saya berkata”Pak kiri”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar