Sabtu, 31 Mei 2014

CONTOH TEKS DRAMA PROSEDUR KOMPLEKS

MembayarPajak

Anggotapemeran:
·       Febri Irwansyah – Si pemalas pembayar pajak
·       M. Ilyas – Teman Febri
·       M. Alwi Hafizh – Pembayar pajak 1
·       Tazkiyyah Khanifah – Pembayar pajak 2
·       Annisha Fadillah – Petugas bank
·       Lazuardi Naufal – Narator

Pajak merupakan iuran/dana masyarakat kepada Negara dengan tiada mendapat jasa timbal/balik. Pajak itu sendiri memiliki fungsi yang banyak dan sangat berguna bagi negara, manfaat utamanya yaitu sebagai sumber dana dalam pembangunan negara. Kita sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya sadar untuk membayar pajak agar pembangunan Negara dapat berlangsung dan tidak tenganggu.
Suatu ketika, Febri dan teman sepekerjanya, Ilyas, sedang berbincang-bincang di tengah istirahat kerjanya. Mereka sedang mebicarakan masalah penting, yaitu pajak.
Ilyas        : “Feb, kamu tau tidak, hanya 25% orang Indonesia yang mau membayar pajak.”
Febri       : “Wah…! Gawat itu. Dikit sekali orang yang mau membayar pajak. Kapan majunya Negara ini.”
Ilyas        : “Yaitulah masyarakat Indonesia.  Kira-kira kamu tergolong 25% orang yang mau membayar pajak tidak?”
Febri       : “Kayanya sih tidak.”
Ilyas        : “Emangnya kamu tidak membayar pajak berapa lama?”
Febri       : “Kira-kira 1 tahun lebih.”
Ilyas        : “Lama sekali. Sebaiknya kamu mulailah membayar pajak. Pajak itu sangat berguna loh bagi negara.
Sebelum Febri dapat menjawab, hpnya bordering tanda ada yang menelepon dia dan kemudian bel masuk berbunyi. Perbincangan mereka pun selesai. Sepulang kerja, Febri memikirkan perkataan temannya itu. Dia mencoba mencari di internet tentang fungsi dan peran pajak. Akhirnya dia tersadar akan pentingnya pajak bagi negara. Keesokan harinya, dia menuju kantor pos yang tentunya untuk membayar pajak, tetapi gangguan datang.
Febri       : “Waduh…!Ramai sekali disini.Kayanya orang di depan saya ini bias diselak nih.” (sambil mencoba menyelak barisan)
Tazky      : “Hey…! Ini adalah barisan saya. Anda jangan mencoba menyelak. Antri dong…!.”
Hafizh    : “Diabenar Pak. Sebaiknya Anda mengantri. Tidak adil jika Anda menyelaknya.”
Febri       : “Tidak. Saya bukan bermaksud seperti itu...” (membeladiri)
Tazky      : “Bapak sebaiknya jujur. Sifat seperti ini sangatlah buruk.”
Febri       : “Iya iya. Maafka nsaya.”
Akhirnya Febri mengalah dan mengantri.Saat gilirannya tiba, dia memeriksa kantong celananya dan ternyata dompetnya tidak ada.
Febri       : “Maaf, saya tidak membawa dompet. Apakah ada cara lain dalam membayar pajak?”
Anisa      : “Tentu ada Pak. Anda dapat membayar pajak melalui ATM.Ini merupakan cara termudah membayar pajak.”
Febri       : “Kira-kira ATM bank apa saja yang melayani pembayaran pajak?”
Anisa      : “Hampir semua ATM melayani hal tersebut. Seperti ATM Mandiri, BCA, BNI, dan ATM lainnya.”
Febri       : “Ohh…, terimah kasih.”
Febri dengan tergesa-gesa keluar dari kantor pos. Tak sadar, dia kemudian menabrak laki-laki yang menegurnya di antrian yang tadi.
Febri       : “Maaf, saya tidak sengaja.”
Hafizh    : “Iya, tak apa. Anda kenapa terburu-buru?”
Febri       : “Saya kehilangan dompet saya, sepertinya tertinggal di rumah.”
Hafizh    : “Berarti Anda tidak jadi membayar pajak?”
Febri       : “Iya benar.”
Hafizh    : “Sebaiknya Anda membayar pajak dengan ATM, itu lebih mudah.”
Febri       : “Kebetulan saya akan membayar pajak dengan cara tersebut. Apakah Anda tahu caranya?”
Hafizh    : “Tentu. Pertama, masukkan kartu ATM Anda. Kemudian, Masukkan PINnya. Pilih transaksi lainnya. Pilih menu pembayaran.Pilih menu pajak.Pilih PPh final bruto tertentu. Disini, Anda harus memasukkan 15 digit Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diikuti 2 digit bulan dan 2 digit tahun pajak. Kemudian, masukkan jumlah pajak terutang Anda. Tekan ‘ya’ jika Anda ingin melakukan pembayaran. Kemudian ambilah struknya.”
Febri       : “Waduh…! Panjang sekali langkahnya.”
Hafizh    : “Kebetulan saya punya langkahnya yang tertulis di kertas. Ini, ambilah!” (memberikan kertas tersebut)
Febri       : “Terimah kasih banyak.”
Kemudian Febri langsung kembali kerumahnya dan ditemukanlah dompetnya. Dia pergi ke ATM terdekat dan melakukan pembayaran pajak. Dia ikuti langkah-langkah tersebut dengan cermat dan akhirnya berhasil. Sungguh tenang hatinya dapat melakukan tugas sebagai warga negara yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar